loading...

Hati-Hati..!!! Dampak Bahaya Rasa Takut pada Anak Anda

http://belajarefektif-id.blogspot.com/2015/05/hati-hati-dampak-bahaya-rasa-takut-pada.html
Bahaya Rasa Takut...!!! Setelah menginjakkan kaki di kelas pada awal sekolah, banyak siswa mengalami berbagai tingkat kecemasan atau rasa takut. Sebagai pendidik, kita sering merasakan kegelisahan di kalangan murid kami saat kami memperkenalkan diri dan menyerahkan salinan silabus kursus untuk kegiatan belajar mengajar. Kebanyakan siswa tidak mengalaminya, tetapi beberapa mungkin tetap konsisten menakutkan atau cemas menghadapinya. Apakah mungkin bahwa tingkat tinggi ketakutan negatif mempengaruhi kemampuan mereka untuk belajar di kelas dari minggu ke minggu? Pada artikel ini, kita membahas peran melemahkan ketakutan dalam kehidupan beberapa siswa dan mengidentifikasi cara-cara yang pendidik dapat membantu mereka mencapai keberhasilan didalam kecemasan mereka.

Bahaya Rasa Takut Pada Anak


Manusia biasanya mengalami rasa takut mulai pada usia dini, dan saat kita beranjak tua, kita mengembangkan sumber daya untuk mengelola dan mengatasi perasaan ini. Mereka yang percaya bahwa mereka tidak memadai fisik, misalnya, dapat bekerja keras untuk unggul dalam olahraga dan kegiatan sosial-sanksi lainnya. Setelah bertahun-tahun sekolah, namun, beberapa diantaranya mempertahankan  perasaan yang sedang berlangsung atau kronis khawatir dan ketakutan, dan ketakutan ini bisa menghambat upaya peserta didik untuk memahami informasi yang diperlukan untuk keberhasilan akademis. Berikut adalah beberapa contoh cara dimana siswa mengalami ketakutan di kelas:

Mereka terlalu takut kinerja mereka karena ancaman yang dirasakan dari kegagalan. Bahkan keberhasilan  yang dibayangi oleh ketakutan siswa  keluar pada tugas berikutnya atau tes. Dan tidak mendapatkan hasil yang memuaskan akibat rasa takut itu sendiri
Beberapa orang mungkin terkejut  ketika membandingkan diri dengan orang lain. Mereka mungkin berkata kepada diri sendiri, "Orang-orang ini beruntung karena  telah  berbuat lebih baik dari saya di kelas," dan mereka merasa  terbebani oleh persaingan dengan orang lain untuk mencapai nilai yang cukup.
Siswa mungkin terlalu malu atau bahkan takut yang dikhususkan di kelas. Beberapa mungkin menderita dari kondisi yang dikenal sebagai gelotophobia, atau ketakutan bahwa orang lain akan menertawakan mereka.
Faktor budaya dapat memainkan peran penting dalam mengabadikan ketakutan yang dihadapi oleh siswa dari negara lain. Mereka dapat merasa bingung tentang dinamika kelas, kondisi kadang-kadang disebut "takut terasingkan."
Ketakutan dapat menyebabkan siswa mengalami respon negatif fisiologis (misalnya, sesak napas), kognitif (ketidakmampuan untuk fokus atau berkonsentrasi, berpikir obsesif, mengulang dalam pikiran mereka insiden bermasalah yang terjadi di kelas sebelumnya), dan emosional (mudah gelisah, diatasi dengan berlebihan kegelisahan, frustrasi, dan perasaan negatif lainnya). Tingkat seperti ketakutan dapat mengakibatkan tidak pantas beraktifitas dikelas, kurang percatya diri atau hilang tugas, sering absen, atau putus kuliah pada tanda pertama dari masalah.
Inilah bagi kita pengajar, dituntut untuk memahami kondisi siswa kita.Sebagai pengajar kita harus memahami karakter siswa kita, Fungsi kita adalah membantu membuat anak-anak kita berkembang jadi jangan pernah anggap sepele tentang bahaya rasa takut yang menghinggapi anak-anak kita.

Bahaya Rasa Takut Pada Anak

Untuk tips membantu cara menghilangkan rasa takut di kelas dapat anda baca pada artikel
Strategi Untuk Membantu Siswa Mengatasi Ketakutan Mereka

Baca Juga Artikel Lainya:


Previous
Next Post »

DILARANG BERKOMENTAR SPAM...!!! EmoticonEmoticon