Menghadapi anak suka melawan? Inilah 10 Tips yang Tepat bagi Orang Tua
Apakah anda memiliki anak yang suka
sekali membangkang atau melawan anda, Jika ya lebih baik luangkan waktu
sejenak untuk membaca artikel cara menghadapi anak yang suka melawan orang tua.
Beberapa anak yang suka membangkang atau melawan terhadap
orang tua dalam masa pertumbuhan anak adalah prilaku
yang normal, dari melawan saat kita memberikanan dia sesendok makanan bayi untuk dimakan atau melawan saat akan diturunkan dari ayunannya. Sekitar usia anak anda mencapai usia dua atau tiga tahun, anak-anak mulai
belajar kata
"Tidak," dan menggunakannya seperti pedang sihir, kata Hans Steiner,
MD, Seorang profesor Stanford University. "Mereka menyadari bahwa ada hal-hal tertentu yang
Anda inginkan bagi
mereka untuk
melakukan sesuatu tapi anda
tidak bisa
benar-benar mengendalikan mereka."
Secara umum, prilaku membangkang atau suka melawan ini "menunjukkan bahwa seorang anak menjadi lebih mampu," kata Dr Tom McIntyre, PhD, koordinator program gangguan perilaku di Hunter College di New York. Namun, biarpun prilaku melawan orang tua dikatakan normal bagi para psikolog anak, tentu saja pembangkangan yang dilakukan anak Anda bisa menyebalkan bagi anda.
Apakah anda kesulitan untuk menghadapi anak yang suka melawan ini? Berikut adalah 10 langkah penting untuk berurusan dengan anak yang suka membangkang:
Secara umum, prilaku membangkang atau suka melawan ini "menunjukkan bahwa seorang anak menjadi lebih mampu," kata Dr Tom McIntyre, PhD, koordinator program gangguan perilaku di Hunter College di New York. Namun, biarpun prilaku melawan orang tua dikatakan normal bagi para psikolog anak, tentu saja pembangkangan yang dilakukan anak Anda bisa menyebalkan bagi anda.
Apakah anda kesulitan untuk menghadapi anak yang suka melawan ini? Berikut adalah 10 langkah penting untuk berurusan dengan anak yang suka membangkang:
1. Melakukan Analisis terhadap anak anda.
Mungkin anak Anda sua membangkang karena suatu alasan
tertentu. Dia baik saat mendapatkan sesuatu (hak istimewa, atau suatu barang) atau melawan
saat ingin menghindari
sesuatu (melakukan tugas, berpartisipasi dalam kegiatan). Pikirkan tentang
perilakunya dan tuliskan Antecedent (apa yang
terjadi sebelumnya), Perilaku (tindakannya), dan
Konsekuensi (anak Anda menerima, atau menghindari, yang mungkin membuat dia
terus perilaku melawan). Setelah Anda memahami pola kerja ini, sekarang Anda dapat bekerja untuk mengubahnya.
2. Pertimbangkan Otak Kimia.
Anak-anak
yang suka melakukan perlawanan atau
membangkang terhadap orang tua dapat dengan mudah
terbawa emosi. Terutama
selama transisi atau situasi yang tidak jelas, anak Anda mungkin memiliki banyak
pertanyaan (apakah Ibu saya akan datang kembali? Berapa lama waktu yang
dibutuhkan?) Dan menolak untuk bekerja sama hanya karena mereka tidak dapat mengontrol emosinya dan tidak tahu harus berbuat apa lagi
.
3. Lakukannlah.
Jika anak Anda berkata "Tidak" setelah Anda memberikan arah, dan lebih baik Anda mengalah atau melakukan
tugas baginya, Ajarkan kepadanya
bahwa dia tidak
harus selalu melakukan apa yang Anda minta dari setiap waktu ke waktu, ia mungkin menjadi lebih tertantang untuk melakukannya.
4. Menawarkan Pilihan.
Anda bertanya, membujuknya, bernegosiasi, dan menuntut, tetapi anak Anda tetap tidak akan
mengikuti arah. Cobalah untuk memberikan dua pilihan yang
dapat diterima untuk Anda misalnya "Anda bisa
memilih baju warna apa biru atau
merah," atau "Kita bisa pergi ke Taman atau ke pantai"). " tahukah anda bahwa dengan memberikan dia sebuah Pilihan apat memberikan anak-anak
sengatan," kata
McIntyre, "mereka merasa seolah-olah mereka telah
memiliki suara terhadapa apa yang terjadi pada mereka." Anda juga bisa
menawarkan kerjasama kepada anak anda. Bila Anda
menawarkan bantuan, kata Steiner, anak belajar bahwa mereka harus melakukan apa
yang Anda minta, dan mereka dapat melakukannya kepada orang lain untuk membantunya jika mereka
membutuhkannya.
5. Gunakan Pertanyaan, Jangan memerintah.
Daripada anda memerintah (
"Bersihkan kamar Anda"), lebih
baik mencoba membuat suatu pertanyaan (
"Apa yang harus Anda lakukan untuk membersihkan
kamar?"). Lakukanlah cara ini daripada anda menentangnya dengan perintah, anak
Anda bisa memamerkan apa yang mereka ketahui. Jika memang ini perlu, anda dapat
menggunakan
hadiah untuk memotivasi anak Anda untuk menyelesaikan tugas.
6. Jelaskan mengapa.
Ketika Anda meminta anak Anda untuk melakukan sesuatu, jelaskanlah mengapa ini harus
dilakukan, sehingga ia
memahami pandangan yang lebih besar dan dia pun tidak akan merasa seperti
Anda bertanya hanya merekalah yang bertanggung jawab. Misalnya,
"Tolong Pegang tangan saat
kita menyebrang
jalan supaya kita dapat menyebrang dengan aman."
7. Mengenali Suatu Proses.
Ketika
Anda mencoba untuk menasehati anak Anda untuk melakukan tugas yang sedikit lebih rumit, seperti membersihkan kamarnya, pekerjaan ini mungkin tampak luar biasa baginya.
Berikan satu arahan pada waktu tertentu, berikan dia pujian untuk mencapai
setiap bagian, sehingga ia merasa termotivasi untuk tetap bekerja. Cara meningkatkan motivasi belajar anak anda juga dapat
anda lakukan dengan cara ini.
8. Istirahat.
Jika anak Anda Sedang
emosi, tunggulah sejenak untuk berbicara dengannya sampai dia kembali tenang.
Bersitirahatlah sejenak, jangan ikut terlarut dalam emosi
pada diri anda, setelah keadaan tenang kemudian bicara tentang apa yang terjadi dengan
menggunakan pertanyaan yang terbuka: Apa yang ada dalam pikirkan kamu
ketika ini
terjadi? Kapan Anda mulai bias marah? Hindari dengan sebuah pertanyaan "Mengapa", pertanyaan ini seperti
menuduh anak anda saja. Setelah Anda selesai
berbicara dengannya, jika dia masih belum memenuhi permintaan Anda, lebih baik anda dapat melakukanynya atau membuat rencana
lain mungkin.
9. Mengubah Gaya pola mendidik anak Anda.
Cara gaya mengasuh anak anda juga dapat berdampak
pada resistensi
anak Anda, kata McIntyre. Orang tua yang otoriter atau permisif lebih menantang anak-anak
mereka untuk bahkan hal-hal yang sederhana
sekalipun. Tapi, cobalah untuk merubah pendekatan Anda dan lebih
respon terhadap anak Anda nanti
akan terjadi perubahan terhadap anak anda. Baca juga artikel cara mendidik anak
10. Tahu Kapan Mencari Bantuan.
Jika Anda
menghabiskan lebih banyak waktu setiap hari berurusan dengan urusan membangkang atau anak anda suka melawan, saatnya anda untuk mencari bantuan. Seorang konselor dapat membantu
Anda untuk memahami perilaku anak Anda dan mencari
tahu apakah pembangkangan nya merupakan bagian dari masalah dasar perkembangan anak anda atau bukan.
Bagi kebanyakan
anak, pembangkangan adalah bagian normal dari suatu
perkembangan menjadi manusia dewasa, dan berurusan dengan itu semua haruslah
menggunakan komunikasi konferhensif. Jadi jika Anda mendengar kata "Tidak," pada
anak anda ambil kesempatan
untuk mengajar anak Anda bagaimana anda
dapat melakukannya dan membuat hidup lebih mudah, untuk kedua orang tua dan anak anda.
DILARANG BERKOMENTAR SPAM...!!! EmoticonEmoticon