Apakah berteriak
marah-marah kepada Anak Berbahaya seperti Memukul? Para ahli mengungkapkan
dalam skema besar mendidk
anak para orangtua memukul telah menjadi
suatu tradisi yang terjadi sejak dulu. Pola asuh ahli dan
profesional kesehatan mental sama-sama telah lama menguraikan tentang bahaya
hukuman fisik dalam gaya pengasuhan atau cara mendidik anak. Tidak
memukul atau tidak membentak anak Anda adalah langkah yang benar tetapi jika Anda lepas kendali untuk terus marah kepada anak
tentu ini dapat menjadi boomerang bagi
anak anda, Anda mungkin akan
memberikan dampak yang lebih
berbahaya daripada yang Anda pikirkan kepada anak anda.
Apakah Berteriak marah-marah kepada Anak Normal?
Statistik berbicara, saat anda meninggikan suara Anda itu adalah perilaku orangtua yang normal. Ketika disurvei dalam studi di University of New Hampshire, 75 persen orang tua membentak anak-anak mereka setidaknya 25 kali per tahun. Apakah itu untuk menguasai situasi, untuk melampiaskan perasaan agresifnya , atau hanya untuk merasa didengarkan, dengan menaikkan suara Anda dapat kepada anak-anak tentu membuat perasaan anda lebih baik.
Tapi bukan berarti memarahi anak dengan membentak tidak menyebabkan kerusakan, menurut sebuah studi tentang memarahi anak dengan membantak pada sebuah tempat pengembangan anak di Amerika. Temuan mengejutkan itu misalnya : mengutuk, berteriak, dan menghina/merendahkan, melabeli anak negative atau yang lainnya dapat menyebabkan perasaan depresi di dalam remaja dan berpengaruh terhadap perilaku remaja. Jadi, disaat Anda mungkin memarahi anak anda menurut anda tidak berbahaya, ternyata Anda bisa menyebabkan lebih banyak kerusakan daripada yang Anda pikirkan.
Apa yang dapat Anda Lakukan
Meskipun anda mungkin tidak dengan fisik menyakiti anak Anda seperti memukul, namun menaikkan suara Anda terlalu sering bisa memberikan efek negative bagi anak-anak, mereka akan dipengaruhi oleh dunia mereka yang terluka. Berikut adalah beberapa langkah untuk mengontrol amarah Anda untuk mendukung lebih menjadi efektif karena kurang disiplin juga dapat merusak masa depan anak Anda berperilaku buruk.
Mencoba untuk melangkah menjauhi anak anda sejenak untuk menenangkan emosi Anda. Ketika Anda merasa diri Anda sudah mulai terpancing emosinya, berjalan kaki menjauhlah dari situasi sebelum mengeluarkan amarah anda. "Berteriak adalah bentuk hilangnya kontrol pada diri seseorang, banyak cara yang sama yang dapat dilakukan saat anda juga ingin memukul bahwa memukul juga adalah bentuk hilangnya kontrol," kata psikolog klinis Linda Smith. "Ketika seorang anak tumbuh dalam sebuah rumah yang di mana mereka sering kehilangan control , mereka memiliki kesempatan lebih sedikit untuk dapat mempelajari bagaimana mereka dapat mengendalikan dirinya." Jika Anda tidak dapat menahan diri anda untuk meledakan volume suara yang memekakkan telinga, penting untuk dipahami bahwa Anda akan menjadi model perilaku seperti respon yang tepat untuk marah, padahal ini adalah hal yang buruk. Lain kali jika anak Anda pulang dengan nilai tes yang buruk,cobalah utntuk membiarkan dia tahu bahwa Anda akan membicarakannya nanti dan anda anda dapat pergi untuk menenangkan diri sejenak sebelum Anda membahas masalah nilai anak anda.
Pertimbangkan hasilnya. Apa yang ingin Anda harapkan dengan marah-marah berteriak membentak anak anda? Dengan mengidentifikasi sumber bagaimana anak anda berperilaku adalah kunci untuk mencari tahu bagaimana anda secara efektif menangani masalah. Dari pada anda berteriak memarahi anak anda, ambil beberapa napas dalam-dalam sejenak dancobalah untuk memulai berbicara dengan anak Anda dengan cara yang tenang, berikan beberapa pertanyaan sampai ke akar permasalahannya. "Ketika anda mulai belajar bagaimana untuk secara efektif membantu anak-anak belajar untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan dengan penuh hormat dan bertanggung jawab, tidak ada keharusan untuk memukul atau membentak anak anda," kata psikolog perkembangan Nancy Buck.
Belajar mengkondisikan diri anda menjadi korban amarah. Sebelum Anda berteriak memarahi anak Anda sendiri, pertimbangkan bagaimana perasaan anda jika Anda berada didalam skripsi akhir anda kuliah dan dimarahi dosen anda. Ketika bos Anda atau pasangan anda mulai berteriak memarahi anda, mereka mungkin mempertanyakan kemampuan yang anda miliki untuk menjadi seorang karyawan yang efektif atau pasangan yang baik. "Berteriak marah-marah mengartikulasikan dengan adanya permusuhan dan kemarahan. Jika atasan anda memberikan pesan yang agresif Anda akan tertekan dalam teriakannya, bagaimana Anda bisa mengharapkan anak Anda untuk mendengar pesan Anda saat Anda meluapkan emosi marah anda dengan berteriak dengan keras?
Cobalah untuk berbicara dengan lembut dan halus. Mengecilkan volume suara anda mungkin tampak seperti cara terbaik untuk memberikan pendapat kepada anak Anda. Menjadi orang tua dengan tanpa berteriak marah-marah kepada anak anda adalah cara terbaik untuk menunjukkan pesan anda kepada anak Anda, berarti anda dapat menyampaikan pesan anda tanpa menyebabkan dia stres yang berlebihan. "Jika kebiasaan berteriak membentank anak sudah menjadi kebiasaan dan orang tua mengalami kesulitan untuk mengendalikan amarah mereka, tentu anak-anak dapat menjadi sangat waspada, bertumbuh menjadi anak yang dikelilingi kecemasan yang juga dapat membuat masalah lain dalam kehidupan mereka," ujar psikolog Robert W. Bank.
Pertimbangkan masalah yang terjadi. Semua orang dapat kehilangan kendalinya saat amarah memuncak dan menimbulkan suara yang sangat memekakan telinga mereka. Tapi saat mereka meluapkan emosi mereka keluar, pertimbangkan masalah yang terjadi. Berteriak dan menghina anak Anda karena nilai-nilainya buruk akan memiliki dampak yang lebih negatif daripada berteriak tentang kamar yang berantakan.
Apakah Berteriak marah-marah kepada Anak Normal?
Statistik berbicara, saat anda meninggikan suara Anda itu adalah perilaku orangtua yang normal. Ketika disurvei dalam studi di University of New Hampshire, 75 persen orang tua membentak anak-anak mereka setidaknya 25 kali per tahun. Apakah itu untuk menguasai situasi, untuk melampiaskan perasaan agresifnya , atau hanya untuk merasa didengarkan, dengan menaikkan suara Anda dapat kepada anak-anak tentu membuat perasaan anda lebih baik.
Tapi bukan berarti memarahi anak dengan membentak tidak menyebabkan kerusakan, menurut sebuah studi tentang memarahi anak dengan membantak pada sebuah tempat pengembangan anak di Amerika. Temuan mengejutkan itu misalnya : mengutuk, berteriak, dan menghina/merendahkan, melabeli anak negative atau yang lainnya dapat menyebabkan perasaan depresi di dalam remaja dan berpengaruh terhadap perilaku remaja. Jadi, disaat Anda mungkin memarahi anak anda menurut anda tidak berbahaya, ternyata Anda bisa menyebabkan lebih banyak kerusakan daripada yang Anda pikirkan.
Apa yang dapat Anda Lakukan
Meskipun anda mungkin tidak dengan fisik menyakiti anak Anda seperti memukul, namun menaikkan suara Anda terlalu sering bisa memberikan efek negative bagi anak-anak, mereka akan dipengaruhi oleh dunia mereka yang terluka. Berikut adalah beberapa langkah untuk mengontrol amarah Anda untuk mendukung lebih menjadi efektif karena kurang disiplin juga dapat merusak masa depan anak Anda berperilaku buruk.
Mencoba untuk melangkah menjauhi anak anda sejenak untuk menenangkan emosi Anda. Ketika Anda merasa diri Anda sudah mulai terpancing emosinya, berjalan kaki menjauhlah dari situasi sebelum mengeluarkan amarah anda. "Berteriak adalah bentuk hilangnya kontrol pada diri seseorang, banyak cara yang sama yang dapat dilakukan saat anda juga ingin memukul bahwa memukul juga adalah bentuk hilangnya kontrol," kata psikolog klinis Linda Smith. "Ketika seorang anak tumbuh dalam sebuah rumah yang di mana mereka sering kehilangan control , mereka memiliki kesempatan lebih sedikit untuk dapat mempelajari bagaimana mereka dapat mengendalikan dirinya." Jika Anda tidak dapat menahan diri anda untuk meledakan volume suara yang memekakkan telinga, penting untuk dipahami bahwa Anda akan menjadi model perilaku seperti respon yang tepat untuk marah, padahal ini adalah hal yang buruk. Lain kali jika anak Anda pulang dengan nilai tes yang buruk,cobalah utntuk membiarkan dia tahu bahwa Anda akan membicarakannya nanti dan anda anda dapat pergi untuk menenangkan diri sejenak sebelum Anda membahas masalah nilai anak anda.
Pertimbangkan hasilnya. Apa yang ingin Anda harapkan dengan marah-marah berteriak membentak anak anda? Dengan mengidentifikasi sumber bagaimana anak anda berperilaku adalah kunci untuk mencari tahu bagaimana anda secara efektif menangani masalah. Dari pada anda berteriak memarahi anak anda, ambil beberapa napas dalam-dalam sejenak dancobalah untuk memulai berbicara dengan anak Anda dengan cara yang tenang, berikan beberapa pertanyaan sampai ke akar permasalahannya. "Ketika anda mulai belajar bagaimana untuk secara efektif membantu anak-anak belajar untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan dengan penuh hormat dan bertanggung jawab, tidak ada keharusan untuk memukul atau membentak anak anda," kata psikolog perkembangan Nancy Buck.
Belajar mengkondisikan diri anda menjadi korban amarah. Sebelum Anda berteriak memarahi anak Anda sendiri, pertimbangkan bagaimana perasaan anda jika Anda berada didalam skripsi akhir anda kuliah dan dimarahi dosen anda. Ketika bos Anda atau pasangan anda mulai berteriak memarahi anda, mereka mungkin mempertanyakan kemampuan yang anda miliki untuk menjadi seorang karyawan yang efektif atau pasangan yang baik. "Berteriak marah-marah mengartikulasikan dengan adanya permusuhan dan kemarahan. Jika atasan anda memberikan pesan yang agresif Anda akan tertekan dalam teriakannya, bagaimana Anda bisa mengharapkan anak Anda untuk mendengar pesan Anda saat Anda meluapkan emosi marah anda dengan berteriak dengan keras?
Cobalah untuk berbicara dengan lembut dan halus. Mengecilkan volume suara anda mungkin tampak seperti cara terbaik untuk memberikan pendapat kepada anak Anda. Menjadi orang tua dengan tanpa berteriak marah-marah kepada anak anda adalah cara terbaik untuk menunjukkan pesan anda kepada anak Anda, berarti anda dapat menyampaikan pesan anda tanpa menyebabkan dia stres yang berlebihan. "Jika kebiasaan berteriak membentank anak sudah menjadi kebiasaan dan orang tua mengalami kesulitan untuk mengendalikan amarah mereka, tentu anak-anak dapat menjadi sangat waspada, bertumbuh menjadi anak yang dikelilingi kecemasan yang juga dapat membuat masalah lain dalam kehidupan mereka," ujar psikolog Robert W. Bank.
Pertimbangkan masalah yang terjadi. Semua orang dapat kehilangan kendalinya saat amarah memuncak dan menimbulkan suara yang sangat memekakan telinga mereka. Tapi saat mereka meluapkan emosi mereka keluar, pertimbangkan masalah yang terjadi. Berteriak dan menghina anak Anda karena nilai-nilainya buruk akan memiliki dampak yang lebih negatif daripada berteriak tentang kamar yang berantakan.
Menetapkan contoh
yang baik.
Jika anak Anda marah atau lebih buruk lagi , memukul sahabatnya saat mereka
bermain, Anda akan malu. Namun,
itulah perilaku Anda yang membuat anak anda mengikuti prilaku tersebut. " marah dengan berteriak dan memukul adalah bentuk disiplin destruktif yang mempromosikan
kekerasan pada anak Anda," kata Battle. "Anak-anak yang lebih
sering dimarahi oleh orang tua
mereka cenderung untuk berkomunikasi dengan cara yang sama dengan orang
lain."
Hei, bahkan orang
tua yang damai bisa kehilangan sesekali. Trik untuk mendisiplinkan anak-anak
Anda bukan tentang memukul dan berteriak-teriak memarahi mereka, tapi dengan memastikan bahwa mereka benar-benar mendengarkan
anda. Baca juga fakta penting tentang displin bagi anak. Dengan membentuk cara Anda menyampaikan pesan Anda, Anda
dapat memberikan pesan Anda terdengar keras dan jelas tanpa harus
menaikkan suara Anda.
DILARANG BERKOMENTAR SPAM...!!! EmoticonEmoticon